TENANGLAH, KESEDIHAN TAK AKAN ABADI.


Pernahkah kita merasa semakin usia bertambah, menginjak dewasa, justru masalah datang silih berganti dengan berbagai bentuk dan rupa. Kadang rindu sekali menjadi sosok anak kecil, yang sekarang ada masalah saat main sama temannya, besok sudah happy lagi, main bareng lagi. Bahkan sudah lupa dengan tangis yang kemarin. Begitu berulang kali terjadi sampai anak kecil itu beranjak dewasa dan mengalami hal yang serupa dengan kita. 

Namun, terkadang datangnya masalah tidak sepenuhnya  berdampak positif. Jika kita percaya dengan Allah, kita pasti tau tujuan dari didatangkan masalah itu untuk apa, kitapun juga tau setiap yang bernyawa tak mungkin lepas dari masalah, dan tak mungkin dibiarkan saja menjalani hidup tanpa ujian. 

“Tiap-tiap yang berjiwa, akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (Q.S Al-Anbiyah:35)

Benarlah hanya orang yang benar-benar kuat imannya, yang mampu bertahan dan berhusnudzon pada setiap ketetapan Allah. Tentu setiap musibah adalah perkara yang tidak kita sukai, karena membuat jiwa gelisah dan pikiran gelisah, seperti yang diungkapkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi Rahimahullah, “Musibah adalah segala apa yang mengganggu seorang mukmin dan yang menimpanya (al-Jamii’li Ahkamil Qur’an, 2/175).

Musibah dan rasa sakit yang menimpa kita tak selamanya tak berharga, sehingga harus selalu kita benci dan cenderung kia hindari. Karena biasanya, ketulusan dalam sebuah doa akan muncul tatkala rasa sakit itu mendera.  Perasaan sakit akibat kekecewaan pada manusia, mengajarkan kita bahwa hanya pada Allahlah selayaknya harapan itu kita tujukan, karena Allah Maha segalanya, yang mengetahui hakikat kebaikan untuk makhluk ciptaan-Nya. 

Artinya setiap rasa sakit, akibat kesulitan yang mendera yakinah bahwa semua itu tak akan abadi, karena setiap kesuitan akan selalu muncul kemudiahan dikemudian hari. Jadi nikmatillah dengan hati yang lapang, dan terus berikhtiar agar  setiap kesulitan bisa terselesaikan dengan baik, hingga perasaan sakit itu menjadikan kita membentuk kita menjadi pribadi yang kuat. 

Orang arab berkata : “Jika seutas tali sudah sangat meregang, niscaya ia akan segera putus, Artinya : jika persoalannnya sudah kritis, maka tunggulah jalan keluarnya” 

Seorang penyair juga berkata, 

Betapa banyak jalan keluar yang datan setelah rasa putus asa, dan betapa banyak kegembiraan datang setelah kesusahan. Siapa yang berbaik sangka pada pemilik ‘Arasy dia akan memetik manisnya buah yang dietik ditengah-tengah pohn berduri “ 

Allah pun sudah menjanjikan kepada hambanya dalam firman-Nya 

Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya” (Q.S Ath-Thalaq : 4)


 238_AMALIAUTAMI  @IG : amalia22._

Tulisan kesembilanbelas Nulisyuk Batch 57

Senin,  05  Oktober 2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM PERNIKAHAN LINTAS AGAMA

Makna Hadis tentang "Setiap Anak Terlahir Dalam Keadaan Fitrah"

BERBAGI PERAN