ANAK, INVESTASI AKHIRAT




ANAK, INVESTASI AKHIRAT 


Dalam sebuah keluarga, kehadiran buah hati pasti akan selalu ditunggu, bahkan tak sedikit orang yang rela merogoh uang milyaran rupiah untuk program bayi tabung. Betahapa kehadiran anak sangat berarti bagi sebuah keluarga, karena bisa dikatakan anak merupakan salah satu investasi akhirat bagi orang tuanya. Bila orang tua dengan ikhlas, merawat, memberikan pendidikan yang baik, hingga akhirnya dia menjadi anak yang sholeh dan sholehah, ia akan mampu mengangkat derajat orang tuanya. 

Doa terbaik, akhlak yang baik yang dia dapatkan atas usaha orang tuanya, bahkan bisa menjadi ladang amal jariyah untuk orang tuanya. Maka pendidikan dalam keluarga menjadi pondasi bagi kokohnya mental Islami seorang anak. Karena ia terbiasa tumbuh kembang dalam lingkungan yang memperhatikan penerapan syariat Islam. 

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya  kecuali tiga perkara (yaitu) : sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih “ (HR.Muslim)

Tidak heran jika orang tua rela mengeluarkan uang berapapun untuk menjamin kehidupan anaknya, memberikan pendidikan terbaik, tentu sebagai seorang muslim kita harus menyiapkan pendidikan yang berorientasi jangka pendek dan jangka panjang untuk seorang anak bukan ? jangka pendek untuk bekal kehidupan dunia anak, dan jangka panjang untuk bekal kehidupan akhirat.  

Dan diantara mereka, ada orang yang berdoa : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (Q.S al-Baqarah : 201) 

Orientasi orang tua dalam memberikan pendidikan untuk anaknya tentu bukan hanya berkaitan dengan capaiannya dalam hal materil, namun pencapaian spiritual anak. Karena saat orang tua memperhatikan pendidikan anaknya dari sisi spiritualnya, maka anak tersebut akan memberikan investasi akhirat yang luar biasa kepada orang tuanya. Dia akan senantiasa berbakti kepada orang tua, merawatnya saat sudah berusia lanjut, dan terus senantiasa berdoa untuk orang tuanya, meski orang tuanya sudah tiada. 

Kita tidak pernah tau, kondisi zaman selepas kita tiada bagaimana, setidaknya kepercayaan kita satu-satunya adalah kepada Allah, memberikan pendidikan yang bisa mendekatkan anak dengan penciptanya. Setidaknya kita tidak mendzolimi anak, dengan tidak memberikan pendidikan terbaik untuk sang anak. Semoga kita bisa mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita. Aamiin Aamiin. 


 238_AMALIAUTAMI  @IG : amalia22._

Tulisan keduapuluh empat  Nulisyuk Batch 57

Sabtu, 10 Oktober 2020




Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM PERNIKAHAN LINTAS AGAMA

Makna Hadis tentang "Setiap Anak Terlahir Dalam Keadaan Fitrah"

BERBAGI PERAN