OKTOBER YANG DINANTI



OKTOBER YANG DINANTI 


Oktober, menjadi bulan penuh asa, tidak hanya karena usia yang makin bertambah, namun segala mimpi berharap bisa terbarukan. Usia memang tak bisa menjadi patokan segala impian akan bisa terwujudkan, namun setidaknya ada rasa syukur yang patut dipanjatkan, atas perpanjangan nafas dan waktu sampai detik ini.   

Begitulah Allah menunjukkan kasih sayangnya, kita masih diberi kesempatan untuk berbenah, dan menyiapkan bekal perjalanan berikutnya. Pada bulan berikutnya, dengan semangat yang terbarukan, mimpi yang lebih kuat, dan langkah yang lebih mantap. 

Sesungguhnya begitu banyak kenikmatan yang tak sadar justru kita keluhkan, begitu banyak waktu luang yang kita sia-siakan, dan begitu banyak kesempatan baik yang justru terlewatkan. Begitu seterusnya kesibukan dunia telah membuat kita sering alpa, terhadap nikmat Allah yang seharusnya kita gunakan untuk menambah kualitas ibadah kita.

Sebagai makhluk yang bernyawa tentu segala keperluan akan hajat hidup selalu ada, mereka rela mengalami kegagalan berulang kali demi mimpinya, kecewa, bahkan hingga patah semangat, wajar saja, hidup memang fluktuatif.  Akan selalu ada kerikil tajam dan jalan yang terjal untuk kita susuri.  

Akan selalu ada yang datang dan yang pergi, yang memuji hingga mecaci, ada yang memberi semangat dan ada yang datang menyakiti. Kita boleh lelah, kita boleh kecewa, asal  tak sampai hati untuk mencaci takdir Allah. Akan selalu ada kemudahakan dibalik setiap kesulitan, kita hanya diminta untuk bersabar dan berikhtiar, agar cahaya perlahan datang membawa jalan terang. Percayalah kuasa Allah melebihi segalanya. 

Dia tak akan mungkin mengabaikan doa hambanya yang terpanjat disetiap malamnya, jika kita mau terus belajar, membaca setiap tanda yang terjadi disekeliling kita, tentu kegundahan kita tidaklah seberapa. Coba kita lihat keadaan muslim disuriah, palestina, yang setiap harus menghadapi konflik. 

Mereka tak bisa hidup dengan tenang, jangankan hidup tenang, untuk sekedar terlelap memejamkan mata saja mereka selalu dibayang-bayangi ketakutan. Rudal  brutal yang dilontarkan tentara yang tak berperikemanusiaan selalu membuat hari mereka trauma. Mereka tak pernah tau kapan keadaan tenang akan mereka nikmati lagi, rumah, bangunan, sekolah yang hancur berkeping-keping, tubuh-tubuh keluarga, dan kawannya berserakan penuh darah, adalah pemandangan yang setiap hari mereka lihat. Tak ada keindahan sedikitpun, namun iman mereka tetap kuat, selalu ada keyakinan bahwa semua yang meninggal dalam serangan itu selalu menghadap Allah dengan damai. 

Jadi harusnya begitu banyak nikmat yang perlu kita syukuri, masih banyak alasan untuk bahagia, memompa semangat yang membara, untuk menjalani setiap tarikan nafas yang masih melekat dijiwa. Semoga Oktober ini menjadi pintu keberkahan, untuk memperbaiki kualitas ibadah kita.  


Bersyukurlah yang masih diberi kekuatan untuk tidak mengutuk keadaan atas takdir Allah. 


 238_AMALIAUTAMI  @IG : amalia22._

Tulisan keduapuluh tujuh Nulisyuk Batch 57

Selasa, 13 Oktober 2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM PERNIKAHAN LINTAS AGAMA

Makna Hadis tentang "Setiap Anak Terlahir Dalam Keadaan Fitrah"

BERBAGI PERAN