SUDAH, KEMBALIANNYA AMBIL SAJA.
Sudah, kembaliannya ambil saja. Tak sengaja melihat postingan di instagram berjudul seperti itu. jadi teringat masa kuliah. Sehabis mudik, dan kembali ke tanah rantau. Bapak ojek online (Ojol) menjadi teman setia. Tak jarang saya temui bapak Ojol yang sudah paruh baya. Tidak tega rasanya, tapi bagi mereka kita adalah raja, paswodrnya tetap sama “pembeli adalah raja”, yang ini penumpang adalah raja.
Saat turun dari stasiun, keluar area parkir, diseberang jalan,
tepatnya di pangkalan Ojol. Sambil saya melihat bapak paruh baya drivel ojol. Menanyakan
nama pemesan pada aplikasinya, pada setiap penumpang kereta yang keluar area
stasiun. Tiba-tiba menghampiri saya dan benar itu adalah pesanan saya.
Kemudian saya dipersilahkannya naik motornya, “ini mbak helmnya” ujarnya.
Sambil mengelus dada disepanjang perjalanan saya merenung daam hati. Bapak
sudah paruh baya seperti ini anaknya kemana ? kasian diusianya yang seharusnya
banyak waktu luang untuk beristirahat, namun kondisinya memaksanya untuk tela
bekerja.
Sesekali, saya melihat kakinya tak benar-benar kuat untuk menyangga
laju sepeda. Tiba-tiba ingat bapak dirumah. Betapa aku tidak faham dengan sosok
bapak, pundaknya begitu buat memikul semua amanah dalam keluaranya. Anaknya,
istrinya, mencari nafkah, menjadi imam, semua harus ia jalankan
secara bersamaan. Lelah pasti, ingin mengeluh ? pasti, namun langkahnya tetap
tegap, ia harus tetap tegar, menjadi figur orang terkuat untuk anak-anaknya.
Setelah sampai tempat kos, saya tanya. berapa pak ? beliau bilang Rp.
2000, seketika langsung terkeujut dalam hati. Masyallah saya merasa tidak tega
mendengarnya. Saya beri Rp.5000. mbak tidak punya kembalian saya, ada uang pas
? saya bilang tidak ada. kembaliannya ambil saja pak.
Begitu nelangsanya saya, melihat bapak itu. Saya tau betul Rp.2000
mungkin itu memang sudah diatur sedemikian rupa agar tidak ada yang dirugikan. Tapi melihat, langkah gontai bapak itu, dan
badan yang tidak cukup kuat untuk menahan laju sepeda, benar-benar mengiris
hati, rasanya uang Rp.2000 bukan ukuran yang pas untuk kerasnya perjuangan
bapak Ojol.
Dalam hal memberi, memang bukan seberapa banyak sesuatu yang kita
berikan pada orang lain. Tapi seberapa ikhlas kita membantuny pada orang yang
membutuhkan. Maka hati menjadi lapang. Terasa senyum simpul ikut menggetarkan
hati. Masyallah janji Allah adalah pasti, janjinya Allah akan memberikan
ketenangan dalam hati pada setiap orang yang berbuat kebaikan. Allah akan
memberikan ketenangan dalam hati pada setiap orang yang berbuat kebaikan, karena
kebaikan adalah sesuatu yang membuat hati kita tenang,
Rasulullah bersabda, “Kebaikan itu adalah sesuatu yang membuat
jiwa dan hati merasa tenang, sedangkan kejelean (dosa) itu adalah sesuatu yang
meresahkan jiwa dan membimbangkan dada (hati)....” (HR.Ahmad dan
Ad-Darimi)
Kita jangan meremehkan kebaikan sekecil apapun, karena kita tidak pernah tau seberapa besar bantuan itu untuk orang lain, dan kita juga tidak pernah tau amalan apa yang akan membuat Allah Ridho, untuk memasukkan kita ke Surga-Nya.
Banyuwangi,
238_AMALIAUTAMI @IG : amalia22._
Tulisan ketiga pembelajar Nulisyuk Batch 57
Sabtu, 19 September 202
Komentar
Posting Komentar