MELAWAN ARUS ATAU MENGIKUTINYA ?

                                              


Kehidupan akan selalu memaksa kita untuk memilih. Dan berbagai pilihan selalu memiliki konsekuensi dan resikonya. Banyak yang memilih berdasarkan arus kehidupan dimana dia sedang menjalani hidupnya, ada juga dia yang berani mengambil resiko lain dengan berbalik arah dan melawan arus.

Jika ditanya mana yang paling tepat, maka yang paling tepat adalah diri sendiri yang bisa menjawabnya. Karena setiap orang punya prinsip masing-masing. Dan prinsip itupun juga dipengaruhi oleh keilmuan orang tersebut. Semakin banyak ilmu yang dimiliki seseorang, maka semakin luas pandangannya dalam menentukan sebuah pilihan. 

Dalam menjalani kehidupan, setiap waktu mempunyai zamannya sendiri, kita tetap dituntut untuk menentukan pilihan. Mengikuti arus atau melawan arus zaman. Jika kita beribacara tentang zaman, yang saat ini sedang santer adalah zaman millenial, kita sedang berada pada generasi Z, dimana roda kehidupan dipengaruhi oleh teknologi. 

Termasuk media sosial, yang memanfaatkan teknologi yang semakin lama semakin canggih. Informasi apapun tak terbendung, baik itu informasi yang bersifat negatif ataukah positif. Kehidupan saat ini seolah seakan diseting untuk mengikuti perkembangan isu dimedia massa, menjadi generasi yang ikut-ikutan. 

Tantangan yang paling nyata saat ini adalah perkembangan akhlak anak muda zaman sekarang, yang cenderung tak punya prinsip. Mengikuti mode yang sedang viral, tanpa mempertimbangkan dan menganalisis, dampak dari pilihannya tersebut, mereka cenderung ikut arus, dan tidak mampu mengendalikan arus. Bahkan sampai mengorbankan aqidah mereka. 

Perkembangan zaman jika tidak dibarengi ilmu agama, memang sangat meresahkan, pasalnya, anak muda tidak akan mempunyai benteng yang kokoh, untuk melindungi dari derasnya pengaruh negara barat yang cenderung sekuler. Era globalisasi juga telah menciptakan kultur budaya yang bermacam-macam, yang mengarah pada penyeragaman selera, konsumsi, dan gaya hidup, nilai, dan identitas. 

Bahkan kini manusia, layaknya robot, yang dituntut untuk bersaing ketat, mengerjakan apapun dengan cepat, simbolnya adalah waktu adalah uang, hidup bagaikan roda yang berputar cepat. Arus yang kuat akan menimbulkan pudarnya penghargaan terhaap nilai-nilai spririual pada masyarakat, nilai budi pekerti, dan nilai-nilai agama. 

Banyak anak  muda zaman sekarang mulai mengabaikan pengetahuan moral sebagai dasar pijakan dalam hidup. Sebenarnya jika kita jeli dan mau terbuka, arus yang sudah ada disetiap zamannya kita perlu sekali untuk mempelajarinya, agar kita bisa menentukan pilihan, apakah arus tersebut cocok dengan prinsip kita, atau justru bertentangan dengan prinsip kita sebagai seorang muslim. 

Namun, upaya diri dalam membentengi derasnya arus globalisasi akan menjadi nihil bila tidak ada campur tangan dari pemangku jabatan, kelompok masyarakat dan semua elemen bangsa. 


 238_AMALIAUTAMI  @IG : amalia22._

Tulisan kesebelas Nulisyuk Batch 57

Ahad,27 September 2020








Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM PERNIKAHAN LINTAS AGAMA

Makna Hadis tentang "Setiap Anak Terlahir Dalam Keadaan Fitrah"

BERBAGI PERAN